CARA MUHAMMADIYAH MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN DAN KESETARAAN GENDER SERTA PERAN DALAM KEHIDUPAN BANGSA DAN BERNEGARA

Posted by : infoblit January 8, 2025 Tags : muhammadiyah , Universitas Muhammadiyah Gresik

Wulan Rahmadini & Ahmad Samuel Al Bisma

Progam Studi Kewirausahaan, Universitas Muhammadiyah Gresik

Email: wulanrmdn823@gmail.com

 

Abstrak

Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam modernis terbesar di Indonesia, memiliki sejarah panjang dalam memajukan perempuan melalui berbagai program pendidikan, sosial, dan dakwah. Pemberdayaan perempuan dalam Muhammadiyah dilakukan melalui pendekatan yang inklusif dan berbasis nilai-nilai Islam. Artikel ini membahas sejarah pemberdayaan perempuan dalam Muhammadiyah, pandangan organisasi terhadap kesetaraan gender, serta kontribusi perempuan Muhammadiyah dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan peran kebangsaan.

Pendahuluan

Sejak berdirinya pada tahun 1912, Muhammadiyah telah menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan kualitas hidup perempuan. Dalam konteks sosial saat itu, perempuan sering kali tidak mendapatkan akses pendidikan dan peran yang setara dengan laki-laki. KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, menyadari pentingnya peran perempuan dalam pembangunan bangsa dan meletakkan fondasi bagi gerakan pemberdayaan perempuan melalui pembentukan organisasi perempuan, yaitu Aisyiyah.

Sejarah Pemberdayaan Perempuan dalam Muhammadiyah

Pemberdayaan perempuan dalam Muhammadiyah dimulai dengan pendirian Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah yang memberikan pendidikan formal khusus bagi perempuan. Pendidikan ini tidak hanya berfokus pada ilmu agama tetapi juga ilmu umum, sehingga perempuan dapat berkontribusi di berbagai bidang. Pada tahun 1917, Aisyiyah dibentuk sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah yang berperan dalam pengembangan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.

Aisyiyah menjadi pelopor gerakan perempuan di Indonesia, mendirikan sekolah, panti asuhan, dan layanan kesehatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Melalui Aisyiyah, Muhammadiyah memberikan ruang bagi perempuan untuk berorganisasi, berdakwah, dan memainkan peran aktif di masyarakat.

 

Pandangan Muhammadiyah terhadap Kesetaraan Gender

Muhammadiyah memandang kesetaraan gender sebagai bagian integral dari ajaran Islam. Dalam perspektif Muhammadiyah, perempuan memiliki hak dan tanggung jawab yang setara dengan laki-laki, baik dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat. Kesetaraan gender ini diwujudkan melalui:

  1. Pendidikan: Muhammadiyah membuka akses pendidikan yang sama bagi laki-laki dan perempuan.
  2. Peran Sosial dan Politik: Muhammadiyah mendorong perempuan untuk aktif dalam berbagai bidang, termasuk kepemimpinan dan pengambilan keputusan.
  3. Pemberdayaan Ekonomi: Muhammadiyah melalui Aisyiyah memberikan pelatihan keterampilan dan mendukung kemandirian ekonomi perempuan.

Kontribusi Perempuan Muhammadiyah

Perempuan Muhammadiyah telah memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang, antara lain:

  1. Pendidikan: Perempuan Muhammadiyah menjadi pendidik dan pengelola lembaga pendidikan, mencetak generasi yang berakhlak dan berilmu.
  2. Kesehatan: Aisyiyah mendirikan rumah sakit dan klinik kesehatan untuk melayani masyarakat, khususnya ibu dan anak.
  3. Ekonomi: Program pemberdayaan ekonomi perempuan dilakukan melalui koperasi dan pelatihan keterampilan.
  4. Kepemimpinan: Banyak perempuan Muhammadiyah yang menjadi pemimpin di organisasi, pemerintahan, dan masyarakat.
  5. Sosial dan Kebangsaan: Perempuan Muhammadiyah aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan turut serta dalam membangun toleransi dan perdamaian.

Kesimpulan

Muhammadiyah telah menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan dapat dilakukan tanpa meninggalkan nilai-nilai agama. Melalui Aisyiyah dan berbagai program pemberdayaan, perempuan Muhammadiyah tidak hanya memainkan peran penting dalam organisasi tetapi juga dalam pembangunan bangsa. Dengan semangat kesetaraan gender yang berlandaskan ajaran Islam, Muhammadiyah terus berupaya menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkemajuan.

Referensi

  1. Aisyiyah dan Gerakan Perempuan Muhammadiyah
  2. Muhammadiyah dan Pendidikan Perempuan di Indonesia
  3. Kesetaraan Gender dalam Perspektif Islam
RELATED POSTS
FOLLOW US