KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

Posted by : infoblit January 6, 2025 Tags : Mahasiswa , muhammadiyah , Universitas Muhammadiyah Gresik

 

Shofiatul Fitriyani1. Muhammad Fachril Azam2

Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Gresik

Shofiatulfn@gmail.com

 

ABSRAK

Kepribadian Muhammadiyah mencerminkan nilai-nilai Islam yang menjadi dasar dalam setiap gerak langkah dan pengabdian organisasi ini di Indonesia. Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah memiliki kepribadian khas yang mencakup aspek spiritualitas, sosial, dan pendidikan yang diintegrasikan dalam visi dan misi organisasi. Kepribadian Muhammadiyah tercermin dalam komitmen terhadap ajaran Al-Quran dan Sunah, sikap moderat dalam keberagamaan, serta kepedulian sosial yang tinggi. Nilai-nilai ini menjadikan Muhammadiyah sebagai kekuatan moral yang signifikan dalam membangun karakter bangsa dan berkontribusi pada kemajuan masyarakat melalui program-program pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Oleh karena itu, kepribadian Muhammadiyah bukan hanya menjadi identitas organisasi, melainkan juga berfungsi sebagai panduan bagi anggotanya dalam mengimplementasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Data ini diambil dari buku, dan artikel-artikel yang relevan.

Kata Kunci: Kepribadian Muhammadiyah, nilai Islam, kontribusi sosial.

 

Pendahuluan

Organisasi ini didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada 8 Dzulhijjah tahun 1330 H, atau 18 November tahun 1912 di Yogyakarta. Muhammadiyah memiliki kepribadian yang menjadi identitas dan pembeda dari organisasi lainnya. Berbicara tentang kepribadian berarti bicara tentang aturan-aturan yang dikeluarkan oleh Muhammadiyah untuk menjaga dan melindungi setiap warga Muhammadiyah agar tetap berada dalam koridor yang ditetapkan Muhammadiyah dengan tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepribadian Muhammadiyah. Sifat ini ditunjukkan untuk memperlihatkan jati diri Muhammadiyah sebagai organisasi yang bebas dan non-mazhab dan memberikan pernyataan yang bisa diterima oleh setiap kalangan manusia. Di antara kepribadian Muhammadiyah adalah amar ma’ruf nahi munkar, yaitu memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari kemunkaran. Keduanya telah biasa dilakukan Muhammadiyah lewat dakwah baik secara lisan maupun, tulisan dan perbuatan. Hal ini merupakan bagian dari ideologi gerakan Muhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang di ridai Allah demi mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Kepribadian Muhammadiyah ini disusun pada waktu Muhammadiyah dipimpin oleh Kolonel HM. Yunus Anis priode 1959-1962. Kepribadian Muhammadiyah ini semula bersumber dari uraian KH. Faqih Utsman pada waktu ia memberi pelatihan di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta diadakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Beliau menjelaskan tentang “Apa Muhammadiyah itu?. lalu dimusyawarahkan bersama perwakilan PWM yaitu: H.M. Saleh Ibrahim (Jawa Timur), R. Darsono (Jawa Tengah), Adang Affandi (Jawa Barat) dan disempurnakan oleh anggota TIM, antara lain: K.R. Moh. Wardan, Prof. K.H. Farid Ma’ruf, M. Jarnawi Hadikusuma, M. Djindar Tamimy, turut membahas Prof. H. Kasman Singodimejo, SH., dan prakarsa K.H. Faqih Usman. Kepribadian Muhammadiyah dibawa ke sidang Tanwir menjelang Muktamar ke-35 di Jakarta (Muktamar setengah Abad). Setelah mengalami perbaikan dari usulan para peserta Tanwir hingga sempurna, maka pada waktu Muktamar ke-35 tahun 1962 Kepribadian Muhammadiyah disahkan oleh K.H. Faqih Utsman.

 

Pembahasan

Hakekat Kepribadian Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah merupakan sebuah rumusan yang menggambarkan hakekat Muhammadiyah yang menjadi dasar, pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah, serta sifat-sifat yang dimilikinya. Oleh karena itu warga Muhammadiyah dalam kehidupannya tidak boleh lepas dari kepribadian Muhammadiyah dimulai dari kehidupan pribadi, lingkungan keluarga, lingkungan bermasyarakat, dan lingkungan berbangsa dan bernegara.

Kepribadian Muhammadiyah ini berfungsi sebagai landasan pedoman dan pegangan gerakan Muhammadiyah yang menghantarkan pada terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya.

Muhammadiyah adalah perserikatan yang merupakan “Gerakan Islam” maksud gerakannya adalah dakwah islam dam amar ma’ruf nahi munkar yang ditujukan kepada dua bidang yakni perseorangan dan masyarakat. Kepada yang sudah islam bersifat tajdid (pembaharuan) untuk kembali kepada ajaran islam yang murni, dan kepada yang belum masuk islam bersifat ajakan untuk memeluk Islam.

 

Dasar Amal Usaha Muhammadiyah

Dasar Amal Usaha Muhammadiyah Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya kepada prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Mukadimah Anggaran Dasar, yaitu:

1 Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.

2 Hidup manusia bermasyarakat.

3 Mematuhi ajaran Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam adalah satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

4 Menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan Ihsan kepada sesama manusia.

5 Ittiba’ atau mengikuti kepada langkah perjuangan Nabi Muhammadiyah SAW.

6 Melancarkan amal usahanya dan perjuangan dengan ketertiban Organisasi.

 Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah

Menilik kepada dasar prinsip diatas, maka amal usaha dan perjuangan organisasi Muhammadiyah berpedoman kepada kalimat “Berpegang teguh kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah SWT”.

Sifat-sifat Muhammadiyah

Muhammadiyah wajib memiliki dan memelihara sifat-sifatnya sebagai berikut:

1 Beramal dan berjuang untuk sebuah perdamaian dan kesejahteraan.

2 Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyyah.

3 Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam.

4 Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

5 Mengindahkan segala bentuk hukum, undang-undang, peraturan dan dasar dan falsafah negara yang sah.

6 Amar ma’ru nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh tauladan yang baik.

7 Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.

8 Kerjasama dengan golongan Islam mana pun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.

9 Membantu pemerintah (presiden) serta bekerjasama dengan golongan (Islam) lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang diridai Allah.

10 Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.

 

Daftar pustaka

Rohmansyah, S. T. (2018). KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN. Yogyakarta: LP3M Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

 

 

 

 

RELATED POSTS
FOLLOW US